Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan
View this post on Instagram
TIDAK diketahui secara pasti sejak kapan dimulainya. Namun sebagian kalangan menyebut, tradisi berziarah ke kubur keluarga dekat setiap menjelang bulan Ramadhan sudah dilakukan sejak Islam merambah peradaban masyarakat Kaili, tak terkecuali di Sigi.
Dua atau tiga hari menjelang masuknya bulan puasa itu, keluarga-keluarga berdatangan ke kawasan pemakaman. Tidak hanya berdoa bagi keluarga yang sudah berpulang lebih dulu, tetapi sekaligus membersihkan kuburan.
Beberapa keluarga bahkan ada yang membawa bunga dan cerek berisi air yang ditaburkan ke atas makam usai membersihkan dan membaca doa.
Tak hanya orang-orang tua dan remaja, anak-anak pun ikut serta. Sebagian keluarga itu mencoba menanamkan pendidikan akhlak kepada anak-anaknya untuk tetap memberi hormat kepada yang sudah berpulang lebih dulu.
Lantunan ayat-ayat suci, terutama ayat Kursi terdengar merdu dilafalkan meski di bawah terik matahari. Anak-anak pun mendengarkan dengan hikmat walau belum mengerti terjemahannya.
Doa terpanjatkan, pengharapan akan penerimaan di sisiNYA bagi arwah sanak keluarga yang telah mendahului.
Legaaa setelah seluruh prosesi ziarah dilakukan. Terakhir menaburkan bunga dan menyiram dengan air yang sudah disiapkan.
Keluarga-keluarga itu pelan melangkah meninggalkan kompleks pemakaman. Mereka menjadi lebih siap melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.