Menanam Harapan di Tanah Kering Porame

Sore cerah di Desa Porame, sebuah wilayah yang terletak di kaki Pegunungan Kamalisi, deretan pegunungan yang membentang dari timur ke selatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Di antara lahan yang terbuka, para petani tampak sibuk dengan rutinitas mereka—menanam jagung, sebuah hasil bumi yang lebih dari sekadar bahan pangan.
Jagung bagi warga Porame bukan hanya sumber konsumsi, tetapi juga jalan hidup. Di tengah keterbatasan sistem pengairan, mereka bergantung pada aliran sungai yang hanya terisi saat air dari hulu mengalir dengan cukup. Saat musim kering tiba, tantangan semakin nyata, namun semangat para petani tak pernah surut.
Lahan-lahan kecil yang mereka kelola menjadi sumber penghidupan, tidak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi ternak yang ikut bergantung pada hasil panen. Sisa jagung yang tak terpakai disiapkan sebagai pakan ternak, sebuah pemanfaatan yang memastikan bahwa tidak ada yang terbuang.
Di sela hembusan angin sore dan langit yang perlahan berubah keemasan, petani tetap bekerja dengan harapan besar. Setiap butir jagung yang ditanam adalah doa akan keberlanjutan, sebuah ketahanan yang tak hanya berpijak pada tanah, tetapi juga pada hati mereka yang tetap teguh menghadapi segala keterbatasan.
Porame mungkin sunyi, jauh dari hiruk-pikuk kota, tetapi di sini, di tanah yang kering dengan sistem pengairan terbatas, harapan tetap tumbuh seperti biji jagung yang terus berjuang untuk hidup.
Naskah dan Foto: Basri Marzuki