Mangrove Teluk Palu: Harapan Baru dari Akar yang Tertanam

View this post on Instagram
PALU, pojokPALU | Langit cerah dan air laut yang surut menjadi latar sempurna bagi aksi nyata perlindungan lingkungan di Pantai Dupa, Teluk Palu, Layana Indah, Palu. Pagi itu, puluhan relawan dan mahasiswa pegiat lingkungan berkumpul dengan semangat yang sama: menanam mangrove sebagai benteng alami pesisir.
Kegiatan ini digagas oleh Yayasan Rumah Bahari Gemilang (Rubalang), dengan dukungan dari PT Telkom Regional V yang turut menggelar seremonial penanaman pohon bakau. Di bawah tema “Mari Torang Jaga Laut”, para peserta menempel testimoni berupa tulisan di kertas hijau pada spanduk bergambar pohon bakau, simbol komitmen kolektif untuk menjaga ekosistem laut.
Seiring berjalannya waktu, lahan konservasi mangrove di kawasan ini terus melebar. Sejak inisiasi pertama pada 2019, sejumlah pohon mangrove yang ditanam kini mulai bereproduksi sendiri, menebarkan bibit-bibitnya ke area sekitarnya—sebuah bukti bahwa alam merespons dengan baik upaya rehabilitasi ekosistem pesisir.
Namun, bagi para pegiat lingkungan, inisiatif ini bukan sekadar menanam pohon. Lebih dari itu, ini adalah bentuk perlawanan terhadap kehancuran ekosistem yang pernah terjadi.
“Dulu, pesisir Teluk Palu memang ditumbuhi mangrove, meskipun tidak sepenuhnya. Tsunami 2018 menjadi titik balik yang menggugah kita untuk mengembalikan perlindungan alami ini,” ujar Hamzah Tjakunu, seorang pegiat mangrove yang pagi itu memimpin sesi edukasi tentang manfaat serta teknik penanaman bakau.
Mangrove bukan sekadar pohon, ia adalah pelindung alami yang meredam gelombang, mencegah abrasi, serta menjadi habitat bagi berbagai biota laut. Keberadaan hutan mangrove di pesisir Teluk Palu tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat pesisir.
“Kami percaya bahwa aksi sederhana seperti ini akan membawa dampak besar ke depannya. Mangrove tidak hanya menyelamatkan pesisir, tetapi juga kehidupan yang ada di sekitarnya,” tutur Direktur Yayasan Rubalang, Moh Topan Saputra.
Dengan semakin luasnya wilayah penanaman mangrove, harapan akan pesisir yang lebih kuat dan ekosistem yang lebih lestari kian nyata.
Aksi ini mengingatkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Dari satu pohon yang tertanam, hingga ribuan akar yang terus menjalar, Teluk Palu tengah menumbuhkan harapan—satu mangrove dalam satu waktu.(bmz)
Naskah dan foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki