Afiza Ghania (Foto: dok. Pribadi)

Afiza Ghania, Superkids Kota Palu, Siap Rilis Lagu Kedua “Kota Palu Kota Lima Dimensi”

PALU | Afiza Ghania, seorang anak berusia lima tahun yang dikenal sebagai Superkids pertama dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, kembali menarik perhatian. Setelah sukses dengan lagu pertamanya berjudul Palawija, kini Afiza siap merilis lagu kedua berjudul Kota Palu Kota Lima Dimensi di bawah naungan label musik Senada Digital Records yang berbasis di Jakarta. Lagu ini dijadwalkan tayang pada Mei 2025 melalui berbagai platform musik digital.

Menteri Hukum RI, Supratman Andi Agtas (kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Pakar Alkhairaat, Salim Segaf Aljufri pada Haul ke-57 Guru Tua di palu, Sabtu (12/4/2025). (Foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Menkum Tegaskan Perjuangkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Guru Tua

PALU, beritapalu | Menteri Hukum RI, Supratman Andi Agtas menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan penetapan Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua, sebagai pahlawan nasional. Hal ini disampaikan dalam acara Haul Guru Tua ke-57 yang berlangsung di Kompleks Perguruan Alkhairaat Palu, Sabtu (12/4/2025).

Pemudik bersiap-siap berangkat ke Makassar dengan bus terakhir di Terminal Angkutan Darat Tipo, Palu, Sabtu (29/3/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Mudik Terakhir dari Palu: Perjalanan Panjang Menuju Kampung Halaman

pojokPALU | Senja baru saja menyapa langit Kota Palu ketika bus terakhir di Terminal Angkutan Darat Tipo bersiap mengantarkan pemudik ke tujuan mereka, Sabtu (29/3/2025). Rute Palu-Makassar menjadi perjalanan panjang yang akan ditempuh dalam waktu sekitar 20 hingga 22 jam jika kondisi lalu lintas normal.

Wali Kota Palu membenamkan biopori ke tanah di lingkungan pemukimanw arga Kelurahan Ujuna, Palu, Kamis (27/3/2025). (Foto: Humas Pemkot Palu)

Palu Menuju Kota Hijau: Pencanangan 1000 Biopori untuk Masa Depan Berkelanjutan

Langit sore di Kelurahan Ujuna, Palu Barat, terlihat cerah ketika sekelompok warga dan pejabat pemerintah berkumpul dengan penuh semangat. Mereka datang bukan untuk sekadar menyaksikan sebuah seremoni, melainkan menjadi bagian dari sebuah gerakan penting: pencanangan 1000 biopori, sebuah langkah strategis Pemerintah Kota Palu dalam mengatasi tantangan lingkungan dan menghidupkan kembali keseimbangan ekosistem.

Pengurus memercikkan tirta suci kepada umat usai upacara persembahyangan Melasti di Pura Melasti, Pantai Dupa, Palu, Kamis (27/3/2025). (FbmzIMAGES/Basri Marzuki)

Khidmat dalam Terik di Upacara Melasti Sambut Nyepi

Panas matahari siang itu begitu menyengat di Pantai Dupa, Kota Palu. Namun, teriknya cuaca tak menyurutkan langkah umat Hindu yang berpakaian serba putih menuju bibir pantai. Dengan penuh khidmat, mereka membawa sesajen, payung tedung, dan perlengkapan upacara lainnya. Hari itu, Kamis (27/3/2025), mereka tengah melaksanakan upacara Melasti, ritual penyucian diri dan alam sebelum memasuki Hari Raya Nyepi 1947 Saka.

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid (kanan) berbincang dengan Kepala Perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan pada peluncuran QRIS Mantap di Lapangan Vatulemo Palu, Rabu (26/3/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Kolaborasi BI Sulteng-Pemkot Palu, Luncurkan QRIS Mantap

Di bawah langit senja Kota Palu, Lapangan Vatulemo menjadi saksi lahirnya inovasi baru dalam dunia transaksi digital. Rabu (26/3/2025), suasana lapangan yang biasanya hanya diwarnai hiruk-pikuk warga, kini tampak lebih semarak. Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bersama Kepala Bank Indonesia Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, berkumpul dengan para pelaku usaha, perwakilan perbankan, serta ratusan anak-anak dari berbagai panti asuhan. Semua hadir untuk menyaksikan peluncuran QRIS Mantap Palu Maju Bersama, sebuah program yang diharapkan dapat membawa kemudahan dalam dunia pembayaran digital di Kota Palu.

Sejumlah anggota Pramuka melakukan aksi teaterikal saat pemadaman lampu selama satu jam pada peringatan Earth Hour di Hotel Best Western Plus Coco, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (22/3/2025) malam. (Foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Satu Jam yang Berarti dari Aksi Earth Hour di Palu

Kota Palu bergabung dengan ratusan kota lain di dunia dalam peringatan Earth Hour. Sabtu malam (23/3/2025), lampu-lampu di Hotel Best Western Plus Coco Palu perlahan dipadamkan, meninggalkan cahaya temaram lilin yang membentuk angka “60+”—simbol ajakan untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Dua pleari adu kecepatan pada Wahidin Ramadhan pangova di Palu, Sabtu (22/3/2025). (Foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Wahidin Ramadhan Pangova: Adu Cepat Tanpa Alas Kaki, Gerimis Tak Surutkan Semangat

LANGIT mendung dan gerimis yang enggan reda, Jalan Dr Wahidin di Besusu Barat, Kota Palu, berubah menjadi arena penuh semangat. Sorak sorai penonton membahana, menyambut kembalinya balap lari tradisional tanpa alas kaki, Wahidin Ramadhan Pangova. Ajang yang telah memasuki tahun ketiganya ini kembali digelar mulai Jumat hingga Minggu (21-23 Maret 2025), menjadi magnet bagi warga yang rindu akan hiburan bernuansa tradisi.