“Believe” dan Jiwa Juang di Bioskop: Momen Kebersamaan Prajurit Korem 132/Tadulako

Sejumlah prajurit beserta keluarga membentangkan spanduk usai nonton bareng film "Believe" di XXI PGM Palu, Jumat (4/7/2025). (Foto: Penrem 132/Tdl)
Sejumlah prajurit beserta keluarga membentangkan spanduk usai nonton bareng film "Believe" di XXI PGM Palu, Jumat (4/7/2025). (Foto: Penrem 132/Tdl)

PALU, pojokSULTENG | Di antara gemerlap layar bioskop dan barisan kursi empuk Grand Mall Palu, ada semangat yang tak kasat mata namun kuat terasa. Bukan sekadar nonton bareng — pagi itu, prajurit Korem 132/Tadulako dan keluarga mereka berkumpul untuk menyaksikan film nasional berjudul “Believe: Takdir, Mimpi, dan Keberanian”, dalam kegiatan yang lebih dari sekadar hiburan.

Film berdurasi hampir dua jam ini mengisahkan perjalanan Agus, seorang pemuda biasa yang bermimpi menjadi prajurit TNI. Diwarnai drama aksi berlatar militer, film ini tidak hanya memamerkan keberanian, tetapi juga berbicara lirih tentang dukungan keluarga, perjuangan diam-diam, dan keyakinan kepada Tuhan dalam menghadapi hidup yang tidak selalu ramah.

Di dalam bioskop, raut wajah para penonton — mulai dari prajurit muda hingga istri-istri tentara — tampak larut dalam alur cerita. Ada yang menggenggam tangan pasangannya erat, ada pula yang menyeka sudut mata diam-diam. Film ini bukan sekadar tontonan, tapi cermin dari keseharian mereka: keberanian yang tak selalu bersuara lantang.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Kasiter Kasrem 132/Tadulako Kolonel Inf Ari Bayu Saputra, yang menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan nyata terhadap industri film nasional yang sarat nilai kebangsaan.

Believe bukan hanya film. Ini adalah pengingat bahwa mimpi, keberanian, dan nilai hidup adalah bekal penting dalam perjalanan seorang anak bangsa — terlebih bagi prajurit. Kami ingin keluarga besar Korem merasakan itu bersama,” ujarnya hangat.

Kolonel Ari Bayu juga mengajak masyarakat luas untuk mendukung film nasional seperti ini, yang rencananya akan tayang resmi di seluruh bioskop Indonesia pada 24 Juli 2025.

Usai film, para prajurit dan keluarga berfoto bersama. Suasana akrab terasa hingga langkah terakhir mereka meninggalkan ruang teater. Tidak ada tepuk tangan gemuruh atau seremoni megah, hanya senyum-senyum sederhana dan rasa syukur — bahwa hari ini mereka pulang dengan semangat baru.

Lewat layar bioskop, semangat juang itu kembali dihidupkan. Bukan dengan senjata, melainkan melalui cerita yang menyentuh hati. (bmz)

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *