Afiza Ghania, Superkids Kota Palu, Siap Rilis Lagu Kedua “Kota Palu Kota Lima Dimensi”

PALU | Afiza Ghania, seorang anak berusia lima tahun yang dikenal sebagai Superkids pertama dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, kembali menarik perhatian. Setelah sukses dengan lagu pertamanya berjudul Palawija, kini Afiza siap merilis lagu kedua berjudul Kota Palu Kota Lima Dimensi di bawah naungan label musik Senada Digital Records yang berbasis di Jakarta. Lagu ini dijadwalkan tayang pada Mei 2025 melalui berbagai platform musik digital.
Afiza, yang tinggal di Palu, memulai perjalanan musiknya yang luar biasa meskipun jarak antara kota asalnya dan ibukota mencapai 2.122 kilometer. Kesempatan ini membuktikan bahwa jarak geografis bukanlah halangan untuk berkiprah di dunia musik nasional. Lagu-lagu yang dibawakannya, seperti Palawija dan Kota Palu Kota Lima Dimensi, merupakan hasil karya Rulli Aryanto, pemilik Senada Digital Records.
Rulli, menyebutkan bahwa lagu Palawija mengangkat tema Indonesia sebagai negara yang subur dan kaya, dengan aransemen musik yang digarap oleh Andrea dan Tixxy. “Kita harus menjaga Indonesia, kekayaannya, potensinya. Kita tidak kalah dengan bangsa lain,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).
Rulli juga mengungkap alasan mempercayakan lagu tersebut kepada Afiza. Ia terpesona oleh warna vokal Afiza yang unik dan ingin menanamkan rasa cinta terhadap Tanah Air sejak usia dini. Selain itu, Rulli berharap lagu Kota Palu Kota Lima Dimensi dapat menjadi simbol kecintaan Afiza dan keluarganya terhadap kota asal mereka.
Rulli menambahkan bahwa Kota Palu memiliki potensi besar untuk berkembang di dunia musik dan digital. Ia optimis karya Afiza bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak di Sulawesi Tengah dan seluruh Indonesia untuk terus berkarya, apalagi di era digital saat ini. “Demo vokal Afiza meyakinkan saya bahwa Palu punya potensi luar biasa. Saya berharap Afiza bisa memotivasi anak-anak lain untuk berkarya dari mana saja.”
Afiza lahir pada 2 Desember 2019 sebagai anak keempat dari pasangan Tuti Herawati dan Fadel Muhammad. Ia tinggal bersama ibunya di Palu, sementara sang ayah telah menetap di kampung halamannya, Salubomba, Donggala, selama dua tahun terakhir. Meski tinggal terpisah, kakek dan nenek Afiza sering mengunjungi mereka di Palu.
Saat ini, Afiza bersekolah di TPA Sitti Masitha, Palu, dengan jadwal kelas full-day dari pukul 8 pagi hingga 5 sore. Ia memiliki berbagai prestasi, termasuk dalam lomba tari dan menyanyi. Semenjak proses produksi lagu dimulai, bundanya, Tuti, dengan penuh kesabaran membantu Afiza menghafal lagu-lagu dengan cara mendengarkan dan mengikuti irama karena Afiza belum bisa membaca. “Afiza senang sekali, karena sekarang punya lagu sendiri,” tutur Tuti.
Tuti menyadari bakat besar yang dimiliki putrinya di bidang musik dan terus mendukungnya semampu mungkin. Kisah Afiza Ghania menjadi bukti bahwa dengan dedikasi dan dukungan, anak-anak Indonesia bisa mencapai mimpi mereka, tak peduli dari mana mereka berasal. (afd/*)