Ada Paria Kambu, Ada Burasa, Ada Juga Lalampa

Pedagang membungkus penganan Varia Kambu pesanan pembeli di Pasar Ramadhan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (12/3/2024). Varia Kambu adalah adalah salah satu penganan khas yang banyak dijajakan pedagang di bulan Ramadhan di wilayah itu, terbuat dari buah pare (Momordica charantia L) yang di dalamnya berisi kelapa sangrai dan bumbu-bumbuan yang dikukus bersama. AbmzIMAGES/Basri MarzukiPedagang membungkus penganan Varia Kambu pesanan pembeli di Pasar Ramadhan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (12/3/2024). Varia Kambu adalah adalah salah satu penganan khas yang banyak dijajakan pedagang di bulan Ramadhan di wilayah itu, terbuat dari buah pare (Momordica charantia L) yang di dalamnya berisi kelapa sangrai dan bumbu-bumbuan yang dikukus bersama. AbmzIMAGES/Basri Marzuki
Pedagang membungkus penganan Varia Kambu pesanan pembeli di Pasar Ramadhan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (12/3/2024). Varia Kambu adalah adalah salah satu penganan khas yang banyak dijajakan pedagang di bulan Ramadhan di wilayah itu, terbuat dari buah pare (Momordica charantia L) yang di dalamnya berisi kelapa sangrai dan bumbu-bumbuan yang dikukus bersama. AbmzIMAGES/Basri Marzuki

BAGI pecinta kuliner tradisional, Pasar Ramadhan yang digelar Pemkot Palu di Lapangan Dispora adalah “surga”. Bagaimana tidak, nyaris semua kuliner tradisional khas ada di pasar musiman itu. Bukan hanya yang khas Kota Palu, tetapi juga kuliner tradisional dari luar daerah lainnya, seperti Nagasari, Lalampa, dan Burasa hingga Paria Kambu.

Bahkan khusus untuk makanan khas Kaili, mulai dari Utadada, Utakelo, Kaledo hingga Bavoa semuanya tersedia. “Tinggal pilih,” sebut salah seorang pedagang di Pasar Ramadhan itu, Selasa (12/3/2024).

Pedagang makanan khas Lalampa menunggui pembeli di Pasar Ramadhan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (12/3/2024). Lalampa adalah salah satu penganan khas yang banyak dijajakan pedagang di bulan Ramadhan di wilayah itu, terbuat dari beras ketan putih dicampur santan dan dibungkus daun pisang lalu dipanggang di atas bara api. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pedagang makanan khas Lalampa menunggui pembeli di Pasar Ramadhan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (12/3/2024). Lalampa adalah salah satu penganan khas yang banyak dijajakan pedagang di bulan Ramadhan di wilayah itu, terbuat dari beras ketan putih dicampur santan dan dibungkus daun pisang lalu dipanggang di atas bara api. bmzIMAGES/Basri Marzuki

Penganan tradisional sejenis Tetu, Lopis, bahkan Dange, apalagi. Hampir setiap barisan lapak terdapat penganan-penganan tradisional itu. “Pokoke di sini sudah tempatnya,” kata Amril, slah seorang pengunjung.

Harga yang dipatok para pedagang pun relatif cukup terjangkau. Yang pasti berbeda harga antara Lalampa dengan Kaledo misalnya, karena nilai dan bahan baku yang digunakan keduanya juga berbeda.

Tapi, menemukan kuliner tradisional di pasar itu tidak semudah yang dikira. Tata letak tenda lorong yang berbaris tidak memungkinkan untuk melakukan segmentasi jenis kuliner yang didagangkan. Lalampa misal;nya berada di ujung lorong salahs atu tenda itu. Di tempat lainnya di dalam tenda ada jajanan Utadada.

Pedagang makanan khas Burasa menunggui pembeli di Pasar Ramadhan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (12/3/2024). Burasa adalah salah satu penganan khas yang banyak dijajakan pedagang di bulan Ramadhan, terbuat dari beras putih dicampur santan dan dikukus dalam wadah yang dibungkus dengan daun pisang. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pedagang makanan khas Burasa menunggui pembeli di Pasar Ramadhan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (12/3/2024). Burasa adalah salah satu penganan khas yang banyak dijajakan pedagang di bulan Ramadhan, terbuat dari beras putih dicampur santan dan dikukus dalam wadah yang dibungkus dengan daun pisang. bmzIMAGES/Basri Marzuki

Jika ada keinginan memburu kuliner-kuliner tersebut, Anda harus menyiapkan waktu khusus untuk menjajalnya. Anda harus menyisir dari ujung tenda yang satu dengan ujung tenda yang lain. Tentu saja Anda harus rela berhimpit-himpitan karena jalan utama di dalam tenda cukup sempit oleh para pengunjung lainnya. (bmz)

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *