Jembatan Gantung Kalukubula, Harapan Baru Setelah Dua Kali Ambruk

Jembatan gantung di Desa Kalukubula yang sedang dalam proses perampungan, Rabu (11/6/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Jembatan gantung di Desa Kalukubula yang sedang dalam proses perampungan, Rabu (11/6/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

pojokSIGI | Di tengah derasnya arus Sungai Palu, Jembatan Gantung Kalukubula kembali berdiri, membawa harapan bagi warga yang selama ini harus berjuang menyeberang dengan cara seadanya. Setelah dua kali ambruk akibat banjir, terakhir pada Juni 2017, jembatan ini akhirnya dibangun kembali setelah 2023, dan kini memasuki tahap akhir penyelesaian.

Saat ini, labrang jembatan telah terpasang, menandai fase krusial sebelum lantai jembatan dipasang untuk menghubungkan kedua ujungnya.

Jembatan gantung di Desa Kalukubula yang sedang dalam proses perampungan, Rabu (11/6/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Jembatan gantung di Desa Kalukubula yang sedang dalam proses perampungan, Rabu (11/6/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Bagi warga Desa Kalukubula dan Tinggede, jembatan ini bukan sekadar infrastruktur. Ini adalah penghubung kehidupan, akses menuju sekolah, pasar, dan pusat aktivitas ekonomi serta urusan administrative pemerintahan.

“Setiap hari, kami harus mencari cara untuk menyeberang agar singkat dan cepat. Tapi lebih banyak memutar melalui jembatan Kasubi atau kadang alternatignya masuk Palu dulu lalu terus ke Towua. Dengan jembatan ini, semuanya akan lebih mudah,” ujar Rahman, seorang warga setempat.

Jembatan gantung di Desa Kalukubula yang sedang dalam proses perampungan, Rabu (11/6/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Jembatan gantung di Desa Kalukubula yang sedang dalam proses perampungan, Rabu (11/6/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Bagi para petani dan pedagang, akses yang terbatas berarti berkurangnya pendapatan, karena distribusi hasil panen menjadi lebih sulit.

Jembatan ini pertama kali ambruk akibat banjir besar, lalu kembali hancur pada Juni 2017. Setelah bertahun-tahun menunggu, pembangunan kembali akhirnya dimulai setelah 2023, dengan desain yang lebih kuat dan tahan terhadap arus sungai yang deras.

“Kami ingin memastikan jembatan ini lebih kokoh dan tahan lama. Fondasi diperkuat, dan material yang digunakan lebih baik dibandingkan sebelumnya,” kata salah seorang teknisi proyek.

Jembatan gantung di Desa Kalukubula yang sedang dalam proses perampungan, Rabu (11/6/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Jembatan gantung di Desa Kalukubula yang sedang dalam proses perampungan, Rabu (11/6/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Dengan lantai jembatan segera dipasang, warga Kalukubula dan Tinggede bersiap menyambut kembali akses yang telah lama mereka nantikan. Apalagi di salah satu sisi jembatan itu terdapat RTH Taiganja yang selama ini hanya memesona dari jauh.

“Kami berharap jembatan ini bisa bertahan lama dan benar-benar membantu masyarakat. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal kehidupan,” ujar warga lainnya

Dalam beberapa hari ke depan, jembatan gantung ini akan kembali menjadi jalur utama bagi warga, menghubungkan mereka dengan dunia seberang sungai dan membuka peluang baru bagi perekonomian desa. (bmz)

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *